dirangkum oleh Chiko Safaraz dan Earlia Olsen
Buat yang sering insomnia (susah tidur) akibat penyakit ini, ini bagus penjelasannya, dari salah satu artikel:
Serotonin adalah neurotransmitter yang berfungsi mengirimkan sinyal informasi ke berbagai bagian otak. Serotonin banyak mengatur sistem penting dalam tubuh, termasuk sistem kardiovaskular, sistem kekebalan tubuh, dan sistem pencernaan. Serotonin juga secara langsung dan tidak langsung mengendalikan sebagian besar fungsi otak, seperti suasana hati (mood), fungsi seksual, dan siklus tidur.
Kadar tertinggi serotonin pada batang otak terjadi saat kita sedang terjaga dan aktif. Sebaliknya, hampir tidak ada tanda serotonin ketika kita memasuki tidur REM atau fase tidur paling dalam. Selama tidur, kadar melatonin dalam tubuh akan meningkat tajam. Produksi melatonin tergantung pada sintesis dalam kelenjar pineal yang didukung oleh serotonin.
Ketika terang, produksi serotonin akan meningkat, sedangkan saat kondisi gelap sintesis melatonin yang meningkat. Begitulah keduanya berpasangan, kedua neurotransmiter ini adalah kunci dalam memelihara siklus tidur. Gangguan ritme produksi serotonin dan melatonin akan menyebabkan siklus tidur alami terganggu, sehingga mengakibatkan insomnia. Misalnya saja saat mengalami jet lag, siklus produksi serotonin masih akan mengikuti zona waktu sebelumnya sehingga seseorang akan mengalami kesulitan dalam penyesuaian. Selama musim dingin, dimana cahaya matahari tidak cukup untuk memicu produksi serotonin, siklus tidur juga akan terganggu.
Stres menyebabkan ketegangan pada saraf dan otot kita, pada saat terjadi ketegangan, aliran darah menjadi tidak stabil . Kadang hal tersebut disebut sebagai "benign fasciculation syndrome", yaitu akibat otot-otot merespon perubahan "nerve energy", tekanan, dan sinyal tubuh yang terganggu. Kekurangan magnesium akibat stress juga dapat menyebabkan otot menjadi sering berkedut.