Banyak teman-teman yang mungkin tidak tahu apa itu penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), mari kita bahas.
Nyeri dada ternyata bukan saja disebabkan oleh karena kelainan jantung. Nyeri dada dapat disebabkan karena naiknya asam lambung ke kerongkongan. Penyakitnya
kita sebut GERD (GastroEsofageal Reflux Desease).
Pasien dengan GERD bisa datang karena nyeri dada dan bisa merasakan rasa panas di dada seperti terbakar (heartburn). Biasanya nyeri dada ini diikuti juga dengan mulut pahit karena ada asam yang naik (regurgitasi).
Berdasarkan hasil endoskopi GERD dibagi menjadi 2, yaitu GERD dengan erosi atau ditemukan adanya luka pada bagian bawah kerongkongan dan jika tidak ditemukan kelainan pada kerongkongan disebut Non Erosive Reflux Disease (NERD) – sumber: blog dr. Ari Fahrial Syam
GERD umumnya terjadi akibat Lower Esophageal Sphincter (LES), yang tidak berfungsi normal. LES berupa katup atau cincin yang menghubungkan kerongkongan dan lambung berfungsi sebagai pintu otomatis yang akan terbuka ketika makanan atau minuman turun ke lambung. Setelah makanan masuk, LES akan menutup untuk mencegah asam dan makanan yang ada di perut agar tidak naik kembali ke kerongkongan.
Kondisi refluks sebenarnya bisa dialami oleh hampir semua orang. Kecurigaan seseorang menderita GERD, umumnya harus memiliki beberapa keluhan khas dan berlangsung secara terus-menerus dalam beberapa minggu.
Gejala khas GERD
- Heartburn, yaitu rasa panas terbakar pada dada dan tembus sampai ke punggung.
- Nyeri dada.
- Sesak dan rasa penuh pada dada.
- Regurgitasi, yaitu aliran balik asam lambung, makanan dari kerongkongan ke mulut.
- Mual.
- Rasa asam pada mulut.
- Disfagia, yaitu kesulitan menelan.
- Banyak lendir dan suara serak, terutama di pagi hari.
- Radang tenggorokan yang tidak sembuh-sembuh
- Batuk.
Penyebab terjadinya penyakit GERD
- Stress.
- Makanan atau minuman yang menyebabkan melemahnya fungsi LES, contoh terlalu banyak kafein, keju, coklat.
- Merokok, alkohol.
- Obat-obatan, contoh golongan NSAID (ibuprofen, alminoprofen, fenbufen, indoprofen, naproxen, dan ketorolac).
- Peningkatan tekanan perut, karena obesitas atau kehamilan.
- Hiatal Hernia.
- Bile Reflux
- Penyakit Scleroderma
Jika Anda merasakan gejala khas GERD
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter, disarankan mengunjungi dokter Spesialis Penyakit Dalam (SpPD) atau dokter yang ahli tentang pencernaan yang memiliki gelar KGEH (Konsulen Gastro Entero Hepatologi).
Dokter lebih tahu jenis pemeriksaan apa yang perlu dilakukan dan terapi obat apa saja yang akan diberikan. Jika diperlukan, maka dokter akan melakukan endoskopi, yaitu pemeriksaan dengan memasukkan kamera kecil lewat mulut, menuju tenggorokan sampai ke lambung.
Untuk tindakan pemeriksaan endoskopi, dokter yang akan menentukan perlu dilakukan atau tidak.
Menurut Dokter Ari Fahrial Syam, GERD dapat diatasi secara alami, dengan cara sebagai berikut :
- Menghindari konsumsi daging secara berlebihan, sebagai gantinya konsumsi sayur dan buah-buahan.
- Menghindari konsumsi jeroan (usus, otak, hati, paru/limpa).
- Jangan tidur dalam waktu 2 jam setelah makan karena akan memudahkan isi lambung termasuk asam lambung akan berbalik arah kembali ke kerongkongan.
- Hindari makanan yang terlalu asam dan pedas.
- Hindari minum kopi, alkohol atau minuman bersoda yang akan memperburuk timbulnya GERD tersebut.
- Hindari makanan yang mengandung coklat dan keju.
- Kelola stress dengan bijak
- Mengontrol berat badan agar mencapai berat badan ideal.